DETEKTOR KIMIA BERBAHAYA

Ilmuwan Nasa berhasil bikin detektor kimia berhaya pakai iPhone
Alat yang kecil mungil itu bisa mendeteksi kandungan kecil amonia, gas klorin dan metana kemudian mengirimkan pada phonsel lainya atau pada komputer melalui jaringan telepon biasa atau wireless.

Hasil karya para ilmuwan Nasa tersebut merupakan type yang paling kecil didunia yang bisa membuat pemeriksaan penuh,demikian dikatakan Jing Li ilmuwan Fisika dari Pusat Riset milik Nasa di California AS,seperti di beritakan Livescience.
Cip pendeteksi model baru yang terbuat dari silikom memuat 64 sensor nano yang ringkas murah,hemat energi dan berkecepatan tinggi,namun memasukan semua komponen dalam bentuk kecil sangat sulit,demikian dikatakan Li yang telah berpengalaman membuat pendeteksi udara elektronik dari Silicon Valley dan Nasa.

Ilmuwan Li dan Teamnya membuat Cip pendeteksi yang hanya memerlukan listrik 5 miliwatt atau 40 miliwatt bila digabungkan dengan jet pengambil sampel untuk memeriksa kandungan kimia, sebagai perbandingan charger iPhone 3G bisa menghabiskan 2 watt atau 2000 miliwatt.

Diperkirakan baterai iPhone bisa bertahan 100 jam bila Cip pendeteksi itu bekerja terus menerus tanpa jet pengambil sampel, tapi bila digunakan bersama dengan jet pengambil sampel maka daya tahan baterai berkurang jauh hingga 20 jam saja.

Ilmuwan Li dan mitranya semua milih bekerja sama dengan iPhone, kafrena iphon merupakan sumber daya terbuka untuk pengembang pihak ketiga, namun ada perubahan dari Appel yang melarang pihak luar untuk memasukan aplikasi atau tambahan pada iPhone.Dan berarti para ilmuwantak bisa lagi langsung menyambung alat deteksi mereka pada iPhone.

Untuk mendapatkan solusi Cip pendeteksi kini hanya mengambil daya dari port bawah iPhone, sementara komunikasi data lewat saluran audio.
Untuk melakukan itu para peneliti harus mengubah sinyal elektronik Cip itu dari voltase menjadi frekuensi sehingga perekam gelombang iphone dapat menangkap data sensor.
Dengan cara demikian agar tidak melanggar ketentuan iphone dan semuanya dilakukan secara legal demikian dikatakan ilmuwan LI.
Tetapi ada kemungkinan ganti pada ponesel jenis lain pada fase kedua program mereka di awal tahun depan, walau ini berarti merancang ulang sambungan pendeteksi itu.

Ilmuwan Li bersama team berencana membuat sensor yang lebih tipis yang bisa menampilkan data pada iPhone, karena saat ini diperlukan komputer untuk mengartikan kode data.
Para peneliti ingin agar sensor ini bisa mengidentifikasi bahan kimia menurut nama, dan lebih lagi mendeteksi konsentrasi, kelembaban, dan suhu.

Bahkan berencana agar data tersebut bisa menunjukkan lokasi kandungan kimia itu dengan memakai fitur GPS dari iPhone.Ilmuwan Li juga berharap bahwa suatu hari alat deteksi ini bisa dipakai para pemadam kebakaran atau siapa saja yang melihat kebakaran pertama kali.

Sumber:
Jakarta Kompas.com